Sabtu, 29 Desember 2012

PENGUKURAN

A Pengertian Pengukuran

Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan

B Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu.
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.

C Sistem Internasional

Usaha para ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan hasil sistem satuan yang berlaku di negara manapun dengan pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1) satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun, misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2) bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3) mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.

Pada tahun 1960 diresmikan satu sistem satuan yang dapat dipakai di seluruh negara (Internasional). Sistem ini disebut Sistem Internasional (SI). Satuan-satuan SI yang mempunyai syarat-syarat tersebut ditentukan dari sistem MKS (Meter sebagai satuan besaran panjang, Kilogram sebagai satuan besaran massa, Sekon sebagai satuan besaran waktu).

1. Standar untuk Satuan Pokok Panjang
Standar untuk satuan pokok panjang dalam SI adalah meter (m).
Satu meter standar sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa (vakum) pada selang waktu 1/299 792 458 sekon. Satuan panjang dapat diturunkan dari satu meter standar yang telah ditentukan sebagai berikut :
a. 1 desimeter (dm) = 0,1 m = 10-1 m
b. 1 sentimeter (cm) = 0,01 m = 10-2 m
c. 1 milimeter (mm) = 0,001 m = 10-3 m
d. 1 dekameter (dam) = 10 m = 101 m
e. 1 hektometer (hm) = 100 m = 102 m
f. 1 kilometer (km) = 1000 m = 103 m


2. Standar untuk Satuan Pokok Massa
Standar untuk satuan pokok massa dalam SI adalah kilogram ( kg ). Satu kilogram standar sama dengan massa sebuah silinder yang yang terbuat dari campuran platina-iridium. Massa standar disimpan di Sevres, Paris, Perancis. Massa satu kilogram standar mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 4 0 C. Di dalam
kehidupan sehari-hari sering terjadi salah kaprah dengan massa suatu benda. Massa adalah kuantitas yang terkandung dalam suatu benda.

Satuan massa dapat diturunkan dari satu kilogram standar yang telah ditentukan sebagai berikut :
a. 1 ton = 1.000 kg = 103 kg
b. 1 kuintal = 100 kg = 102 kg
c. 1 hektogram (hg) = 1 ons = 0,1 kg = 10-1 kg
d. 1 dekagram (dag) = 0,01 kg = 10-2 kg
e. 1 gram (g) = 0,001 kg = 10-3 kg
f. 1 miligram (mg) = 0,000001 kg = 10-6 kg
g. 1 mikrogram (mg) = 0,000000001kg = 10-9 kg

3. Standar untuk Satuan Pokok Waktu
Standar untuk satuan pokok waktu dalam SI adalah sekon (s). Satu sekon standar adalah waktu yang diperlukan oleh atom Cesium – 133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Dalam selang waktu 300 tahun hasil pengukuran dengan menggunakan jam atom ini tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Satuan waktu lain yang biasanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari antara lain : menit, jam, hari, minggu, bulan,tahun dan abad
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 3.600 sekon
1 hari = 24 jam = 1.440 menit = 86.400 sekon

D Suhu dan Pengukurannya
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
1. Perasaan Kita Tidak dapat Menyatakan Suhu Suatu Benda Dengan Tepat
2. Termometer
a. Termometer air raksa.
b. Termometer alkohol
3. Perbandingan Skala Termometer

E Alat Ukur

1. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang yang biasa dipakai antara lain mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup.

F Pengukuran Besaran Turunan
1. Besaran Luas
2. Besaran Volume

Sumber :  Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs










Proses Alam Eksogen


Tenaga pengubah bentuk muka bumi yang berasal dari luar permukaan bumi dinamakan tenaga eksogen. Tenaga eksogen biasanya membangun dan membentuk aneka kenampakan pada muka bumi dengan perusakan, misalnya melalui pelapukan, erosi, dan abrasi.

1. Pelapukan
Pelapukan merupakan proses alami hancurnya batuan tertentu menjadi berbagai jenis tanah. Proses pelapukan tergantung kepada beberapa sebab, misalnya susunan dan bahan pembentuk batuan, temperatur dan cuaca di sekitar batuan, serta kelebatan tumbuhan yang ada di sekitar batuan.

Berdasarkan penyebabnya, proses pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pelapukan kimia, fisika, dan biologi.
a. Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia atau khemis terjadi karena reaksi kimia yang mengakibatkan hancurnya batuan. Pelapukan jenis ini dapat terjadi dengan cepat di daerah yang sangat panas atau sangat dingin. Peristiwa pelapukan kimia dapat terjadi karena batuan bereaksi dengan bahan kimia tertentu, misalnya batuan gamping yang melapuk karena terkena air.
b. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika atau mekanik adalah proses hancurnya batuan karena proses fisika pada batuan tersebut. Pelapukan jenis ini biasanya tidak akan mengubah sifat dasar dan komposisi batuan yang mengalaminya. Pelapukan fisika biasanya terjadi karena temperatur di sekitar batuan selalu berubah-ubah secara cepat. Peristiwa pelapukan fisika dapat terjadi karena batuan mengalami perubahan mekanik. Misalnya sebuah batu pada siang hari memuai karena panas matahari dan pada malam hari mengerut karena udara dingin.
c. Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi atau organik adalah proses hancurnya batuan karena aktivitas makhluk hidup. Pelapukan biologi biasanya disertai oleh pelapukan kimia. Misalnya batu yang hancur karena ditumbuhi lumut, dan tanaman lain, atau batu yang berlubang karena dilubangi semut.

2. Erosi
Air yang mengalir di sungai dapat mengakibatkan runtuhnya dinding-dinding sungai. Proses runtuhnya dinding sungai didahului dengan pengikisan oleh aliran air. Proses pengikisan ini disebut sebagai erosi. Erosi tidak hanya terjadi akibat tenaga air, tetapi juga angin, gelombang laut, dan es. Erosi didefinisikan sebagai proses terjadinya pengikisan pada bagian-bagian tertentu di muka bumi. Materi dari bagian yang mengalami pengikisan tersebut dapat mengalami perpindahan dari tempat asalnya. Proses perpindahan materi tersebut
dinamakan transportasi. Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dibedakan menjadi lima jenis sebagai berikut.
a. Ablasi
Ablasi, yaitu erosi yang terjadi karena aliran air yang mengikis batuan atau permukaan bumi. Saat terjadi hujan di gunung, batuan dan tanah yang ada di permukaan gunung terkikis oleh air hujan yang mengalir dari puncak ke kaki gunung.
b. Deflasi
Deflasi terjadi karena adanya hembusan angin yang mengikis permukaan bumi. Contohnya, angin laut yang berhembus dari laut ke daratan dapat mengikis batuan dan pasir yang ada di daerah pantai.
c. Korosi
Korosi terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran pasir. Angin yang meniupkan butiran pasir menerpa bagian batuan tertentu sehingga batuan tersebut melapuk dan terkikis.
d. Abrasi
Abrasi terjadi di pantai karena gelombang air laut mengikis tepian pantai. Contohnya, pasir pantai dan karang yang tergerus oleh gelombang laut yang surut.
e. Eksarasi
Eksarasi merupakan erosi yang terjadi karena gerakan es yang mencair atau gletser. Air dari es yang mencair di puncak gunung salju mengikis permukaan gunung di sepanjang jalur yang dilalui.

3. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi pada tempat tertentu. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Semua yang mengendap kemudian akan menyatu dan membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen.
Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine.
a. Sedimentasi Akuatis
Sedimentasi akuatis atau sedimentasi karena air sungai adalah proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh aliran air di tempat-tempat yang dilaluinya. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi fluvial adalah delta dan bantaran sungai. Delta berupa daratan di dekat pantai yang terbentuk karena pengendapan lumpur, tanah, pasir dan batuan yang terbawa oleh air sungai. Adapun bantaran sungai merupakan daratan semacam delta yang terbentuk di tepi sungai.

b. Sedimentasi Aeolis
Sedimentasi aeolis atau sedimentasi karena angin adalah proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh hembusan angin di tempat-tempat yang dilalui oleh tiupan angin tersebut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi aeolis antara lain adalah gumuk pasir atau sand dunes.
c. Sedimentasi Marine
Sedimentasi marine atau sedimentasi karena air laut adalah proses pengendapan material yang terbawa oleh gelombang air laut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi marine antara lain tumpukan karang di pantai, bar (endapan pasir yang panjang seperti pematang) di pantai, tombolo (bar yang terbentuk dekat pantai dan terhubung dengan daratan), serta karang atol (karang yang bentuknya terputus-putus).

Kenampakan-kenampakan alam yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta, nehrung, tombolo, dataran banjir.
a. Delta, yaitu endapan tanah yang terdapat di muara sungai. Bentuk-bentuk delta antara lain delta kipas, delta runcing, dan delta kaki burung atau lobben.

b. Nehrung, yaitu endapan pasir tepi pantai yang melintang seperti lidah banyak dijumpai di sekitar teluk atau estuaria.

c. Tombolo, yaitu endapan pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di dekat pantai.
d. Dataran banjir, yaitu dataran yang berada di kanan kiri sungai dan terbentuk akibat luapan saat terjadi banjir.

Berdasarkan tempat pengendapannya sedimentasi dapat dibedakan menjadi lima sebagai berikut.
a. Sedimen teristis atau sedimen alluvial yaitu sedimentasi yang diendapkan di darat atau di dataran banjir yang luas.
b. Sedimen fluvial yaitu sedimen yang diendapkan di dasar sungai sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai.
c. Sedimen limnis, yaitu sedimen yang diendapkan di daerah rawa-rawa.
d. Sedimen marin yaitu sedimen yang diendapkan di laut.
e. Sedimen lakustris yaitu sedimen yang diendapkan di dasar danau.

Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII






Batuan


Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang mengalami proses-proses alamiah selama berjuta-juta tahun. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.

1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami proses pendinginan. Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan.
Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Beku Dalam
Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit,
diorit, dan gabro.
b. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
c. Batuan Beku Korok
Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.

2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya,
yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.
a. Batuan Sedimen Klastis
Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.
b. Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu.
Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
c. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.

3. Batuan Malihan (Batuan Metamorfosis)
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan disebut juga batuan metamorfosis. Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Malihan Kontak
Batuan malihan kontak atau thermal terbentuk karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang berasal dari batu kapur.
b. Batuan Malihan Dinamo
Batuan malihan dinamo, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya tekanan yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya batu bara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).
c. Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik
Batuan malihan thermal-pneumatolik, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz.

Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

Gempa Bumi


Gempa bumi atau seisme adalah getaran di muka bumi yang terjadi karena pergerakan-pergerakan tertentu di perut bumi, baik pergerakan secara vulkanis, maupun tektonis. Pusat gempa dapat terjadi di dasar laut maupun di daratan. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan gelombang air laut dalam volume besar yang dikenal sebagai gelombang tsunami. Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologi. Gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan sebab terjadinya, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan gempa longsoran atau gempa terban.

1. Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi karena adanya peristiwa patahan pada kulit bumi atau dislokasi baik karena patahan horizontal maupun vertikal. Gempa jenis ini biasanya menyebabkan getaran yang sangat besar, sehingga kerusakan yang ditimbulkannya pun sangat besar. Sebagian besar gempa yang terjadi di permukaan bumi merupakan gempa tektonik.

2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik terjadi karena adanya pergerakan magma di perut bumi atau karena pembentukan gunung api. Getaran disebabkan karena merambatnya ledakan pada pusat-pusat erupsi magma. Gempa jenis ini biasanya hanya dirasakan di sekitar tempat terjadinya erupsi magma saja. Kejadian gempa akibat proses vulkanisme tidak lebih dari 8 persen dari total seluruh gempa yang terjadi di muka bumi.

3. Gempa Longsoran atau Terban
Gempa longsoran terjadi karena adanya rongga-rongga bawah tanah yang longsor. Getaran yang disebabkan gempa jenis ini biasanya hanya dirasakan di sekitar tempat terjadinya longsor saja dan tidak terlalu dahsyat. Jumlah gempa jenis ini tidak lebih dari 2 persen dari total seluruh gempa yang terjadi di muka bumi. Berdasarkan kedalaman atau letak hiposentrumnya (pusat gempa di dalam bumi), gempa bumi dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Gempa dangkal, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.
2. Gempa menengah atau intermedier, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya antara 100–300 km di bawah permukaan bumi.
3. Gempa dalam, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya lebih dari 300 km

Pada waktu terjadi gempa bumi getaran gempa yang berasal dari hiposentrum merambat ke atas sampai permukaan bumi yang disebut episentrum atau pusat gempa di permukaan bumi.
Berikut ini istilah-istilah yang terkait dalam gempa bumi.
1. Hiposentrum, yaitu pusat gempa di dalam bumi.
2. Episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan bumi.
3. Makroseisma, yaitu getaran gempa yang kuat dan terasa oleh umum.
4. Mikroseisma, yaitu getaran gempa yang halus dan hanya tercatat oleh seismograf.
5. Pleistoseista, yaitu daerah gempa yang paling parah mengalami kerusakan.
6. Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat tempat yang sama kuat getarannya.
7. Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan catatan waktu getarannya sama.
8. Seismograf, yaitu alat untuk mengukur getaran gempa.
9. Seismogram, yaitu data yang tercatat pada waktu getaran gempa terjadi.

Sumber :  Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP dan MTS Kelas VII



Gejala-Gejala Vulkanisme


Peristiwa vulkanisme atau letusan gunung api selalu diikuti oleh keluarnya materi-materi dari dalam bumi baik yang berupa cair yang disebut lava atau yang berupa padat yang disebut bahan piroklastika. Bahan-bahan piroklastika meliputi batu-batu besar (bom), batu-batu kecil (lapili), kerikil, pasir, dan abu vulkanis.


a. Gejala Awal Vulkanisme
Sebuah gunung api yang akan meletus biasanya didahului oleh gejala-gejala awal atau tanda-tanda, yaitu sebagai berikut.
1) Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma.
2) Asap semakin tebal akibat panas magma.
3) Suhu naik di sekitar kawah.
4) Sumber air banyak yang kering.
5) Tanaman banyak yang layu atau kering.
6) Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah.


b. Gejala-Gejala Post Vulkanis
Di sekitar gunung api yang sudah tidak aktif atau sedang beristirahat banyak dijumpai gejala-gejala alami yang disebut gejala-gejala post vulkanis. Gejala-gejala itu antara lain sebagai berikut.
1) Ekshalasi, yaitu keluarnya sumber-sumber gas yang terdiri atas sumber gas belerang (H2S) disebut solfatar, sumber gas gas asam arang (CO2) disebut mofet, dan sumber uap air (H2O) disebut fumarol.
2) Mata air makdani, yaitu sumber air panas yang mengandung mineral-mineral tertentu seperti belerang atau sulfur. Contohnya di Baturaden Jawa Tengah, serta Ciater dan Maribaya di Jawa Barat.
3) Geiser, yaitu sumber air panas yang memancar secara periodik karena adanya tekanan gas magma yang mendorong air di atasnya. Contohnya geiser yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.

Sumber :  Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP dan MTS Kelas VII



Diastrofisme dan Vulkanisme


1. Lipatan
Bentuk muka bumi berupa lipatan terjadi karena adanya tekanan-tekanan mendatar terhadap lapisan sedimen. Lipatan memiliki dua bagian, yaitu antiklinal dan sinklinal.
a. Antiklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya. Lipatan antiklinal akan membentuk bumi menjadi cembung, contohnya pegunungan atau perbukitan.
b. Sinklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari bagian lipatan lainnya. Lipatan sinklinal akan membentuk permukaan bumi menjadi cekung, contohnya lembah.
Di permukaan bumi, ada dua rangkaian sirkum pegunungan lipatan, yakni Sirkum Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pegunungan Pasifik.
a. Sirkum Pegunungan Mediterania
Sirkum Mediterania memanjang dari wilayah Pegunungan Atlas di Maroko Afrika Utara, ke Pegunungan Alpen di Swiss, Pegunungan Kaukasus di Asia Tengah, hingga Pegunungan Himalaya dan menurun di Teluk Benggala, India.
b. Sirkum Pegunungan Pasifik
Sirkum Pasifik memanjang melintasi sepanjang wilayah di Samudra Pasifik mulai dari pegunungan di Selandia Baru, wilayah pegunungan di kepulauan sekitar Sulawesi, Papua, Halmahera, ke Pegunungan di Filipina, Jepang hingga ke Pegunungan Sierra Nevada, Pegunungan Rocky di Amerika Serikat, dan berakhir di Pegunungan Andes di Amerika Selatan.


2. Patahan
Bentuk patahan disebabkan adanya perubahan posisi kulit bumi akibat tekanan tenaga endogen. Patahan umumnya terjadi pada bagian kulit bumi yang berbentuk batuan. Bidang tempat terjadinya patahan dapat bergeser dari tempatnya semula. Pergeseran tersebut dinamakan sesar. Berdasarkan arahnya, patahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu patahan vertikal dan patahan horizontal.
a. Patahan Vertikal
Apabila bagian-bagian sesarnya bergerak keatas atau kebawah dinamakan patahan vertikal. Bila bagian sesarnya tampak bergerak ke atas, maka dinamakan sesar naik, sedangkan bila bagian sesarnya tampak seperti turun, maka dinamakan sesar turun. Bagian patahan yang rendah atau turun disebut graben. Bagian ini akan membentuk lembah dari patahan. Sementara, bagian yang lebih tinggi atau naik dinamakan horst. Bagian ini merupakan puncak patahan.
b. Patahan Horizontal
Patahan horizontal merupakan patahan yang sesarnya bergerak mendatar. Posisi pergeseran sesar mendatar, sehingga tidak membentuk cekungan ataupun puncak dari posisi sebelumnya. Biasanya pada patahan jenis ini, bagian kulit bumi yang patah hanya tampak seperti garis.


3. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema. Magma yang telah sampai di permukaan bumi disebut lava atau
lahar. Pergerakan magma dibedakan menjadi dua macam, yaitu intrusi dan ekstrusi.
a. Intrusi Magma
Intrusi magma atau disebut juga plutonisme, merupakan pergerakan magma memasuki celah-celah kulit bumi,
namun tidak sampai naik ke permukaan. Intrusi magma dapat menyebabkan terbentuknya bagian-bagian bumi sebagai berikut.
1) Keping intrusi atau sill yakni magma beku yang bentuknya lebar namun tipis, mendatar berada di antara
lapisan sedimen.
2) Batolit, yakni dapur magma beku yang tidak beralas.
3) Lakolit, yakni magma yang berada di antara dua lapisan batu dengan bentuk cembung dengan alas mendatar.
4) Korok atau gang, yakni magma beku yang posisinya memotong lapisan sedimen secara vertikal.
5) Apofisa, yakni cabang atau gumpalan dari korok.
b. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma merupakan pergerakan magma dari dapur magma ke permukaan bumi. Kita dapat menyaksikan peristiwa alam ini melalui letusan gunung berapi. Ekstrusi magma berdasarkan materi yang dikeluarkan dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) erupsi eksplosif, yakni keluarnya magma dengan cara terlempar dengan materi relatif padat,
2) erupsi effusif, yakni magma keluar dengan cara meleleh dan bentuk materi cair, dan
3) erupsi campuran, yakni keluarnya materi padat dan materi cair secara bergantian.
Peristiwa vulkanisme dapat mengubah kulit bumi sehingga terdapat bentuk permukaan bumi yang seperti cekungan. Pada gunung berapi, cekungan ini akan berbentuk seperti mangkuk yang menampung lava, kita menyebutnya kawah. Kawah yang tidak terdapat di puncak gunung dan berukuran sangat luas disebut kaldera. Berdasarkan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi proses ekstrusi atau erupsinya dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Erupsi sentral, yaitu magma keluar dengan cara memusat pada sebuah titik seperti kawah atau kepundan gunung api.
b. Erupsi linear, yaitu magma keluar melewati jalur patahan tanah yang memanjang sehingga tampak seperti garis yang memanjang.
c. Erupsi areal, yaitu magma keluar ke permukaan bumi di areal yang luas karena dapur magmanya sangat dangkal.

Sumber :  Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP dan MTS Kelas VII







Proses Alam Endogen


Tenaga endogen secara umum ada dua macam yaitu tektonisme dan vulkanisme.
Tektonisme merupakan gejala alami yang berupa peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Peristiwa alami karena tektonisme dapat berupa pelipatan, pergeseran, ataupun pengangkatan membentuk struktur permukaan bumi.
Berdasarkan gerakannya tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik.
1. Gerak epirogenetik, yaitu gerakan naik turunnya kulit bumi secara perlahan-lahan dan meliputi daerah yang luas. Misalnya gerakan pergeseran benua. Gerak ini dibedakan menjadi dua, yaitu epirogenetik positif yang ditandai dengan penurunan kulit bumi atau daratan dan epirogenetik negatif yang ditandai dengan naiknya daratan.
2. Gerak orogenetik, yaitu gerakan atau pergeseran kulit bumi yang relatif cepat dan meliputi daerah yang sempit. Misalnya terbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat berupa lipatan atau patahan lapisan tanah. Beberapa contoh bentuk alam yang disebabkan oleh gejala tektonisme antara lain adanya lembah, gunung, jurang, dan bukit.


Menurut ahli geologi, ada tiga macam batas lempeng, yakni divergen, kovergen, dan sesar.
1. Batas Lempeng Divergen
Batas antar lempeng disebut divergen apabila lempenganlempengan kulit bumi bergerak ke arah yang saling berlawanan, sehingga dapat menyebabkan naiknya magma ke permukaan. Naiknya magma ke permukaan dapat mendesak permukaan bumi, sehingga memungkinkan terjadinya pembentukan lapisan permukaan baru.
2. Batas Lempeng Konvergen
Batas lempeng bumi disebut konvergen apabila lempenganlempengan saling bertumbukan, sehingga salah satu lempeng tertekuk dan masuk ke bawah lempeng lainnya. Salah satu contoh terjadinya gempa akibat pergerakan lempeng secara konvergen adalah gempa bumi yang mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004.
3. Batas Lempeng Sesar
Selain batas lempeng divergen dan konvergen, lapisan-lapisan kerak bumi juga mempunyai lempeng yang berbatasan sejajar dan selalu bergerak. Apabila lempengan-lempengan bumi saling bergesek dalam posisi yang sama datar, disebut batas lempeng sesar. Gerakan lempeng sesar terjadi apabila kedua lempeng yang
saling berbatasan bergerak saling berlawanan secara sejajar.

Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP dan MTS Kelas VII







Profil SNSD



Girls' Generation atau biasa disebut SNSD ini adalah grup penyanyi perempuan asal Korea Selatan yang dibentuk tahun 2007 oleh SM Entertainment, management yang sama dengan Super Junior. Grup penyanyi bergenre K-Pop ini cukup terkenal di asia, dan di Indonesia pun banyak penggemarnya, karena SNSD ini terdiri dari sembilan perempuan cantik yang bernama : Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun. dan suara mereka dan dance mereka juga cukup bagus.

Para penggemarnya sendiri sering menyebut mereka sebagai SNSD, singkatan dari nama grup ini dalam bahasa Korea yaitu, "So Nyeo Shi Dae". Klub penggemar resmi Girls' Generation bernama SNE (소원) yang diambil dari judul lagu dalam album pertama mereka.

Bagi kalian yang mengaku fans SNSD sudah sepatutnya harus mengetahui mengenai Profil SNSD ini dan biodata personilnya. anda bisa melihat Profil Personil Girls Generation dibawah ini yang sudah kami tuliskan buat anda para penggemarnya.

Profil Personil SNSD ( Girls Generation )




Nama Lengkap : Jung Soo Yeon, Jessica Jung
Nama Panggilan di SNSD : Ice Princess
Nama Panggilan Lain : Sic, Sica, Sicachu, Liquid Sica, Sica Effect,, Sica Of Sweat, Baby Sic, Puppet Sic, Sexica, glowing Sic, Sleepy Sica
Tgl. lahir : 18 April 1989
Gol. darah : B
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 45 kg
Posisi : ketua Vocal yang ke- 2
No. Favorite : 52
Hobi : sepakbola, tinju
Spesial : Dance, bahasa inggris
Training : 7 tahun 6 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete



Nama Lengkap : Im Yoon Ah
Nama Panggilan di SNSD : Charming Girl
Nama Panggilan Lain : Little Deer, Retarol, Flower Deer, Powerful Yoona, Bravery Yoona, YoonABC
Tgl Lahir : 30 Mei 1990
Gol Darah : B
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 47 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-3, membantu vokal
No. Favorite : 93
Spesial : Akting
Training : 7 tahun 2 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete 


Nama Lengkap : Kim Tae Yeon
Nama Panggilan di SNSD : little child that is like Pack Sol – Ge snack
Nama Panggilan lain : Taetae, Taeng, leader Taeyeon, leader Taeng, Kid leader, Auntie, Afro Tangee, little person, A person with short body, Pack-Sol-Ge snack
Tgl lahir : 9 Maret 1989
Gol darah : O
Tinggi badan : 162 cm
Berat Badan : 44 kg
Posisi : ketua, ketua vocal yang ke- 1
Hobi : Renang
Special : Menyanyi Trot, bahasa Cina
Training : 5 tahun 3 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Merry Go – Round

Nama Lengkap : Seo Joo Hyun
Nama Panggilan di SNSD : The Youngest Princess
Nama Panggilan Lain : Seororo, Innocent Seohyun, Kerohyun, Youngest Child, Milk Seo Joo
Tgl Lahir : 28 Juni 1991
Gol Darah : A
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Ketua Vokal yang ke-3
Hobi : Main Piano, nonton Keroro
Spesial : Bahasa Cina, Main Piano
Training : 6 tahun 6 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Kissing You


Nama Lengkap : Choi Soo Young
Nama Panggilan di SNSD : Fun Loving Princess
Nama Panggilan Lain : A Person with long body, Long Legs, Model, Food God, Interuptor, Syoung
Tgl Lahir : 10 Februari 1990
Gol Darah : O
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Membantu Vokal
Hobi : Makan
Spesial : Bahasa Jepang, Dance
Training : 6 tahun 3 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Complete


Nama Lengkap : Kwon Yuri
Nama Panggilan di SNSD : Black Pearl
Nama Panggilan Lain : Yul, Kwongul, Ggab-Yul, Black Yul, Yuree
Tgl. Lahir : 5 Desember 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 45 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-2, membantu vokal
Hobi : Dancing, Ballet, Main piano, Violin, Renang
Spesial : Bahasa Cina, renang
Training : 5 tahun 11 bulan
Lagu Favorite Dari SNSD : Baby Baby


Nama Lengkap : Lee Sun Kyu
Nama Panggilan di SNSD : Energy Pill
Nama Panggilan lain : Lee Sunny, Lee Sun, Dolphin, Dolphin Sunny, Cute Sunny, Sun Kyu
Tgl. Lahir : 15 Mei 1989
Gol. Darah : B
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 43 kg
Posisi : Membantu Vokal
Hobi : Renang, main video game, olahraga
Spesial : Atletik
Training : 9 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Ooh-La-La!




Nama Lengkap : Hwang Mi Young, Tiffany Hwang
Nama Panggilan di SNSD : Brighter Than Gem
Nama Panggilan Lain : Fany, Brighter than Mushroom Tiffany, Fanny of Belly, Bacteria Fany, Fany The Practicer, Rural Fany, Spongebob Hwang, Fany Fany Tiffany, Human Jukebox, Mushroom
Tgl. Lahir : 1 Agustus 1989
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 50 kg
Posisi : Ketua Vokal yang ke-4
Hobi : Main Seruling
Spesial : Bahasa Inggris, Main Flute ( Seruling )
Training : 3 tahun 7 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Baby Baby



Nama Lengkap : Kim Hyo Yeon
Nama Panggilan di SNSD : Bright Snow White
Nama Panggilan Lain : Dancing Queen, Princess Fiona, Hyo Fit and Firm, Apple Princess, Hyon
Tgl. Lahir : 22 September 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-1, membantu vokal
Hobi : Menari/Nge dance
Spesial : Bahasa Cina, Dance
Training : 6 tahun 1 bulan


                                        

Lirik Lagu SNSD - Complete



Jessica: noonbooshin gyejuhl gadeukhi hyanghiro-oon guhrul jinah
Yuri: joshimseuruhn nae barguhreum doogeunguhryuh
TaeYeon: juhgi muhlri nal hyanghae onneun gedae moseub gakkawejimyuhn
Sunny: sesang modeun haengbogi da nae guht gatah

Tiffany: neucheun ohoo haessareh moondeuk jamesuh ddae
SooYoung: geudae moreugeh oosuhtjyo

All: ajikdo muhn miraeyeh irigetjiman geu ddaen kkoomi anigil
All: Just one love oori doori guhruhganeun giri
Jessica: gatgireul baraeyo

SeoHyun: Good morning maeil achimen nal ggaeooneun geudaeyeh juhnhwa
YoonA: machi oori hamkke manneun achim gatah

TaeYeon: yuhnghwachuhruhm guhnnejoon yebbeun sarangboda
HyoYeon: duhook darkomhan geudaejyo

All: manneun shiganeul ddaera byulhagetjiman doo sohn noji angireul
All: Just For love yuhngwontorok majimagil sarang
Tiffany: geudaegil baraeyo

Sunny: nuhmoona sojoonghanguhryo
SeoHyun: geudaeyeh sarangi
Jessica: Oh It’s true ojik suhroman bomyuh gedae gyuteh itgo shipuh

All: manneun shigan sogeh (TaeYeon: woah~) byulhagetjiman (TaeYeon: byulhagetjiman~) doo sohn noji angireul (TaeYeon: noji angireul~)
All: Just For love yuhngwontorok majimagil sarang
TaeYeon: geudaegil baraeyo

Jessica: To make my life complete
Tiffany: You make my life complete

Lirik Lagu SNSD - Baby Baby



[Taeyeon] Tteollineun mam gomaun mam gadeukhi damaseo
Jel yeppeun pojang soge (jeonhago shipeunde)
[Yuri] Anil geoya useul geoya engttunghan sangsang ttaemune
Maeil miruneun babo (wae na gatjanke)
[Jessica] Neul utteon moseum-niga nae mam humchin geo
[Sunny] Jeongmallo neomu maldo an dweneunde
[All] Please baby baby baby geudaega nae ane
[Seohyun] Neomudo gipi deureowa boilkka ireon nae sujubeun gobaek
[All] Baby baby baby salmyeoshi dagaga
[Sooyoung] Jageun moksoriro gakkai neoman deullige marhaejul ge
[Yoona] Dapdaphan mam mianhan mam eonjenga jeonhae jul
Maeil ssayeoganeun seonmul (jeonhago shipeunde)
[Tiffany] Anil geoya shireul geoya geunyang nae pyeonhan
Chingu isangeun jeoldae anya (geureomyeon eojjae)
[Sunny] Neul unneun moseum-ni mam humchigo shipeo
[Taeyeon] Jeongmallo neomu deullyeojugo shipeo
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/snsd/baby_baby.html ]
[All] Please baby baby baby geudaega nae ane
[Jessica] Neomudo gipi deureowa boilkka ireon nae sujubeun gobaek
[All] Baby baby baby salmyeoshi dagaga
[Hyoyeon] Budeureon nunuseumeuro neoye mame seumyeogal geoya

([All] Baby baby baby, baby baby baby)

[Seohyun] Sashil neodo al geol dagagaji motaneun nal
[Jessica] Eoneusaenga nayege neo dagaogo inneun geol
[Taeyeon] Pogeunhan geu pumeuro nal kkok anajwo~
Oh whoa~

[All] Please baby baby baby geudaega nae ane ([Jessica] Nae ane)
[Yuri] Neomudo gipi deureowa ([Taeyeon] Gipi deureowa) boilkka ireon nae sujubeun
gobaek
[All] Baby baby baby salmyeoshi dagaga
[Yoona] Jageun moksoriro gakkai neoman deullige marhaejul ge
[All] Please ([Jessica] Ooh~ ooh ooh ooh ooh~) baby baby baby naega geudae ane
[Tiffany] Sojunghan sarangmaneuro ([Jessica] Sarangmaneuro) gadeukhi chaewo noko
shipeun geolyo
[All] Baby baby baby ijeneun geudaeye
[Taeyeon] Nugudo bureopji aneul gajang yeppeun yeojachinguya
[All] Baby baby baby



Jumat, 28 Desember 2012

Tipe-Tipe Gunung Api


Bentuk-bentuk gunung pada permukaan bumi dapat terjadi karena beberapa sebab. Sebab pertama yaitu karena adanya lipatan pada kulit bumi. Adapun yang kedua karena adanya penumpukan kulit bumi yang disebabkan oleh erupsi magma dari perut bumi. Penumpukan kulit bumi karena erupsi magma disebut gunung api. Bentuk gunung api ada berbagai jenis, antara lain sebagai berikut.

a. Gunung Api Kerucut
Gunung api kerucut atau gunung api strato memiliki bentuk seperti kerucut. Jenis gunung api kerucut paling banyak ada di permukaan bumi. Gunung api ini terbentuk karena adanya erupsi efusif (magma yang meleleh) dan erupsi eksplosif (letusan magma). Letusan gunung api melepaskan eflata yang kemudian tertimbun di sekitar pusat erupsi. Eflata ialah bahan padat yang keluar karena tekanan erupsi. Timbunan lapisan eflata tersebut kemudian menyatu dengan lava beku di sekitar pusat ledakan erupsi, sehingga membentuk badan gunung. Jenis gunung ini paling banyak terdapat di Indonesia. Contohnya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Fujiyama.


b. Gunung Api Perisai
Gunung api perisai memiliki lereng yang landai seperti perisai. Gunung api perisai terbentuk karena adanya lava cair yang membeku melalui erupsi effusif. Magma cair keluar dari perut bumi, dan meleleh ke sekitar pusat erupsi. Lelehan tersebut kemudian membeku dan membentuk badan gunung. Contohnya Gunung Maona Loa, Kilauea di Kepulauan Hawaii.

c. Gunung Api Corong
Gunung api corong atau gunung api maar terbentuk karena letusan yang kuat atau eksplosif yang membentuk
timbunan eflata sehingga memiliki bentuk seperti corong. Lereng gunung api corong biasanya tidak terlalu curam seperti gunung api kerucut. Gunung api tipe ini memiliki bagian tengah yang kedap air disebut kepundan atau maar. Kepundan sebenarnya adalah kawah yang bila terisi hujan akan membentuk danau. Contoh danau yang terbentuk di gunung api corong misalnya Danau Klakah di Gunung Lamongan.

Sumber: Suprihartoyo, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 


Sang Kancil dengan Buaya


Sang Kancil dengan Buaya 

Pada zaman dahulu, Sang Kancil adalah binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang-binatang di dalam hutan, ia tidak menunjukkan sikap yang sombong, malah bersedia membantu kapan saja.

Suatu hari, Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar kawasan kediaman telah berkurang, Sang Kancil mencari makanan di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu sangat panas, Sang Kancil merasa kehausan karena terlalu lama berjalan, lalu ia berusaha mencari sungai yang berdekatan. Akhirnya, kancil menemukan sebuah sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa berpikir panjang, Sang Kancil minum sepuasnya. Segarnya air sungai tersebut telah menghilangkan rasa haus Sang Kancil. Kancil terus berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila merasa cape, ia beristirahat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang di sekitar kawasan tersebut. Kancil berkata di dalam hatinya "Aku harus bersabar jika ingin mendapat makanan yang lezat-lezat". Setelah rasa capenya hilang, Sang Kancil menyusuri tebing sungai sambil memakan dedaunan yang ada di sekitarnya. 

Ketika tiba di satu kawasan yang agak luas, Sang Kancil memandang kebun buah-buahan yang sedang masak dan ranum di seberang sungai."Alangkah enaknya jika aku dapat menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut" pikir Sang Kancil. Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara menyeberangi sungai yang sangat dalam dan deras arusnya. Tiba-tiba Sang Kancil melihat Sang Buaya yang
sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya apabila hari panas suka berjemur untuk mendapatkan cahaya matahari.Tanpa membuang waktu lagi kancil terus menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata " Hai sabahatku Buaya, apa kabar hari ini?" Buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari membuka mata dan melihat sang kancil yang menegurnya tadi "Kabar baik sahabatku Kancil," sambung buaya lagi. "Apa yang menyebabkan kamu datang ke mari?" Sang Kancil menjawab, "Aku membawa kabar gembira untukmu." Mendengar kata-kata Sang Kancil, Sang Buaya tidak sabar ingin mendengar kabar yang dibawa oleh Sang Kancil lalu berkata, "Ceritakan kepadaku kabar gembira itu!" Kancil berkata "Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu semua." Mendengar nama Raja Sulaiman disebutkan, buaya mempercayai berita dari sang Kancil karena Nabi Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah, yaitu memahami bahasa binatang. "Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun ke dasar sungai untuk memanggil semua kawanku," kata Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil sudah
berangan-angan menikmati buah-buahan. Tidak lama kemudian semua buaya yang berada di dasar sungai
berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil berkata ,"Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan oleh Nabi Saulaiman supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi Sulaiman akan memberi hadiah yang istimewa pada hari ini." Kata kancil lagi, "Berbarislah kalian dari tebing sebelah sini hingga tebing sebelah sana."

Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman, semua buaya segera berbaris tanpa membantah. Buaya tadi berkata,"Sekarang hitunglah, kami sudah siap". Sang Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mula menghitung dengan menyebut "Satu dua tiga …" sambil mengetuk kepala buaya. Akhirnya, sampailah kancil di seberang sungai. 

Ketika sampai ditebing sungai, kancil terus melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak gembira dan berkata," Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kalian semua. Sebenarnya tidak
ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman." Mendengar kata-kata Sang Kancil, semua buaya marah dan merasa malu karena mereka telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah tidak akan melepaskan Kancil apabila bertemu di kemudian hari. Dendam buaya tersebut terus membara sampai hari ini. Sementara itu, Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya sampai menghilang di kebun buah dan menikmati buah-buahan yang sudah masak dan ranum itu. 

Sumber: Sapari, Nia Kurniati. 2008. Kompetensi Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. 

Jenis Dongeng


Ada beberapa jenis dongeng, seperti dongeng binatang atau fabel, dongeng biasa, dan dongeng lelucon.

a. Dongeng Binatang atau Fabel
Fabel adalah dongeng yang mengandung pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk. Tokoh fabel adalah
binatang. Semua binatang tersebut berperilaku sebagai manusia dan menggambarkan watak serta budi pekerti manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, Rubah dan Kelinci merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya mereka digambarkan sebagai hewan yang cerdik, licik, dan jenaka.

b. Dongeng Biasa
Dongeng biasa adalah dongeng tentang tokoh yang mengalami suka dan duka. Cerita dongeng biasa dapat kita temui dalam cerita Bawang Putih Bawang Merah. Dongeng itu bercerita tentang penderitaan Bawang Putih karena tindakan jahat ibu tiri dan saudara tirinya. Namun, karena kejujurannya, akhirnya ia hidup bahagia. Contoh lain adalah dongeng Lutung Kasarung. Dongeng ini mengisahkan seorang adik yang diasingkan oleh kakaknya ke hutan. Karena ketabahan sang adik, kakaknya mengakui kesalahannya sehingga sang adik bisa kembali ke istana.

c. Dongeng Lelucon
Dongeng lelucon adalah dongeng lucu tentang tokoh tertentu, misalnya Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai
Malang dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.


Sumber: Sapari, Nia Kurniati. 2008. Kompetensi Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. 

Logam dan Nonlogam


Sifat-sifat unsur logam, di antaranya:
a. pada suhu kamar (25°C) umumnya berwujud padat;
b. dapat menghantarkan arus listrik;
c. mengilap;
d. dapat ditempa dan dibentuk;
e. memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi.


Contoh dari unsur logam adalah besi, tembaga, emas, platina, dan raksa


Bukan logam atau nonlogam memiliki sifat-sifat, di antaranya:
a. ada yang berwujud padat, cair, atau gas;
b. tidak dapat menghantarkan arus listrik (atau merupakan penghantar listrik yang buruk);
c. tidak mengilap;
d. tidak dapat ditempa;
e. memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah.

Contoh dari unsur bukan logam adalah karbon, oksigen, neon, nitrogen, dan hidrogen

Sumber: Belajar IPA-Membuka cakrawala Alam sekitar untuk kelas VII

Besaran dan Satuan

A. Besaran dan Satuan
Besaran adalah sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka.
Satuan adalah sesuatu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran.

B. Besaran Pokok 
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain atau secara singkat besaran pokok adalah besaran yang tidak terdefinisikan.
Besaran = panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensias cahaya, dan jumlah zat.
Satuan   = meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere, candele, dan mol

C. Besaran Turunan 
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satu besaran pokok.
Besaran = luas, volume, kecepatan, gaya, usaha, daya, dan massa jenis.
Satuan   = meter persegi, meter kubik, meter persekon, newton, joule, watt, kilogram permeter kubik.

D. Sistem Internasional (SI)
Pada tahun 1960 diresmikan satu sistem satuan yang dapat dipakai diseluruh negara. sistem ini disebut Sistem Internasional (SI). satuan - satuan SI yang mempunyai syarat - syarat tersebut ditentukan dari sistem MKS (meter sebagai satuan besaran panjang, kilogram sebagai satuan besaran massa, sekon sebagai satuan besaran waktu)

1. Standar Untuk Satuan Pokok Panjang 
2. Standar Untuk Satuan Pokok Massa
3. Standar Untuk Satuan Pokok Waktu

Sumber: LKS Pupin IPA Terpadu Fisika Kelas VII